Bercinta Dengan Boss




Telah 2 tahun saya kerja di perusahaan swasta ini. Saya mengucapkan syukur, sebab prestasiku, di umur yang ke 25 ini saya telah mendapatkan tempat penyelia. Atasanku seorang wanita berumur 42 tahun. Meskipun cantik, tetapi banyak karyawan yang tidak menyenanginya sebab kecuali keras, sombong serta kadang senang cuek. Tetapi untuk bawahannya langsung saya cukup pahami beban tempat yang perlu dipikulnya untuk pimpinan perusahaan. Jika karyawan lain ketakutan dipanggil menghadap sama Bu Melly, saya justru tetap mengharap dipanggil. Serta seringkali saya mencari fakta untuk menghadap keruangan pribadinya.
Untuk bekas pragawati badan Bu Melly sangat bagus diusia kepala empat ini. Mukanya yang cantik tanpa garis-garis ketuaan menjAdikannya tidak kalah dengan anak muda. Karena sangat sering saya mengahadap keruangannya, saya mulai tangkap ada nada-nada pertemanan terlontar dari mulut serta gerak-geriknya. Seringkali kalau saya baru masuk ruangnya Bu Melly langsung beri pujian performaku. Saya bangga memulai dapat mengundang perhatian. Semoga dapat punya pengaruh di upah hahaha cari muka nih.

Sampai satu saat, kembali lagi saat saya dipanggil mengahadap, kulihat raut muka Bu Melly tegang serta kusut. Saya membulatkan tekad untuk perduli,

"Ibu kok ini hari terlihat kusut? ada permasalahan?", sapaku sambil ke arah bangku dimuka mejanya.

"Dia nih Ndy, saya lagi depresi,sudah kepentingan kantor banyak, di rumah perlu berantem sama suaminya kusut deh", jawabnya ramah, pojok bibirnya nampak sedikit tersenyum.

"Malah saya manggil kamu sebab saya lagi kesel. Mengapa ya jika lagi kesel trus melihat kamu saya jadi tenang", imbuhnya menatapku dalam.

Saya terhenyak diam, terdiam. Masak sich Bu Melly katakan demikian? Batinku.

"Andy,diberi pertanyaan kok justru bengong", Bu Melly menyenggol lenganku.

"Eeehh tidak,abisnya terkejut dengan perkataan Ibu seperti barusan. Saya terkejut disebut dapat nenangin seorang wanita cantik", balasku gagap.

"Ndy kelak temenin saya makan siang di Hotel (***) ya.. Kita bicarain masalah promo kamu. Tetapi kita jangan pergi bersama ,tidak enak sama rekan kantor. kamu lebih dulu saja, kita bertemu dari sana", kata Bu Melly.

Saya makin tergagap, tidak menduga akan dibawa semacam ini.

"Baik Bu", jawabku sekalian keluar dari ruangnya.

Sesudah membereskan file-file, cocok jam makan siang saya langsung ke arah hotel tempat janji makan siang. Dalam mobilku saya coba mengaitkan promo kedudukan apakah yang akan Bu Melly beri. Senang sich, dan juga penuh tanda pertanyaan. Mengapa harus makan siang di hotel? Terlintas dibenakku, kemungkinan Bu Melly perlu rekan makan, rekan bicara atau mudah-mudaha rekan tidur.. upss tidak mungkin Bu Melly ingin tidur dengan saya. Ia itu kan kelas atas sesaat saya karyawan biasa. Saya kesampingkan pemikiran kotor.

Seputar 1/2 jam saya menungu di lobby hotel mendadak seorang bellboy mendekatiku. Sesudah pastikan namaku ia mempersilahkanku ke arah kamar 809, tuturnya Bu Melly menanti di kamar itu. Saya menurut saja mengambil langkah ke lift yang membawaku ke kamar itu. Saat kutekan bel dengan perasaan berkecamuk penuh tanda pertanyaan berdebar menanti sampai pintu dibukain serta Bu Melly tersenyum manis dari balik pintu.

"Maaf ya Ndy saya berobah pemikiran dengan ajakmu makan di kamar. Silahkan.. kita ngobrol-ngobrol kamu ingin pesen makanan apa?", kata Bu Melly sekalian menarik tangan membawaku ke bangku. Saya masih grogi.

"Tidak perlu grogi begitu dong", tutur Bu Melly lihat tingkahku.

"Saya sebenarnya tidak yakin dengan semuanya.saya tidak sangka dapat makan siang sana Ibu semacam ini. Siapa sich yang tidak bangga diundang makan oleh wanita secantik Ibu?", ditengah-tengah kegugupanku saya sempat menyempilkan jurus-jurus rayuan. Saya tahu tentu pujian kecil dapat menghidupkan kebanggan.

"Ahh kamu Ndy dapat saja,emangnya saya masih cantik", jawab Bu Melly dengan pipi memeras. Ihh tepat anak ABG yang lagi dipuji.

"Iya Bu, sebenarnya saya sejauh ini memipikan untuk dapat bersisihan serta berduan dengan Ibu,karena itu saya seringkali cari fakta masuk keruangan Ibu", kataku polos.

"Saya telah menyangka semuanya soalnya saya lihat kamu seringkali nyari-nyari fakta menghadap saya. Saya tahu itu. Serta kamu seringkali curi-curi pandang menatapku kan?", ditembak semacam itu saya jadi malu .

Memang saya seringkali memandang Bu Melly disetiap peluang, apalagi jika sedang meeting kantor. Ternyata tingkahku itu diperhatikannya.

Kami berpandangan lama. Lama kami bertemu, saya dalam tempat duduk sedang Bu Melly dibibir tempat tidur. Dari mukanya nampak jika wanita ini sedang kesepian, raut wajahnya mengisyaratkan kegairahan. Perlahan-lahan ia berdiri serta mendekatiku. Tetap berpandangan, mukanya makin dekat.. dekat.. saya diam saja serta hup.bibirnya sentuh bibirku. Kutepis rasa grogi serta selekasnya membalas ciumannya. Bu Melly sesaat menarik bibirnya serta mengusap lipstik merahnya dengan tisu. Lalu tanpa ada dikomando lagi kami telah berpagutan.

"Pesen makannya kelak saja ya Ndy", tuturnya disela ciuman yang makin panas.

Wanita cantik betinggi 165 ini duduk dipangkuanku. Sedikit saya tersadarkan serta bangga sebab wanita ini seorang boss ku, duduk dipangkuanku. Tangan kirinya melingkar dileherku sesaat tangan kana menggenggam kepalaku. Ciumannya makin dalam, saya lalu keluarkan jurus-jurus ciuman yang kutau sejauh ini. Kupilin serta kuhisap lidahnya dengan lidahku. Kadang-kadang ciumanku menggerayang leher serta belakang telinganya. Bu Melly melolong kegelian.

"Ndy kamu hebat sekali ciumannya, saya tidak sempat di cium semacam ini sama suamiku, serta belakangan ini ia cuek serta tidak mau menyentuhku", cerocos Bu melly sharing.

Saya memikir, bego sekali suaminya tidak sentuh wanita secantik Bu Melly. Tetapi kemungkinan itu kehidupan suami istri yang semakin lama jemu, pikirku.

Bu Melly menarik tangaku. Kutau itu isyarat ajak geser ke tempat tidur. Tetapi saya menghindarinya dengan memeluknya waktu berdiri. Kucium lagi berkali-kali, tangaku mulai aktif meraba buah dadanya. Bu melly menggelinjang panas. Blasernya kulempar ke bangku, baju putihnya kubuka perlahan-lahan lalu celana panjangnya kuloloskan. Bu Melly cuma terdiam ikuti sensasi yang kuberikan. Wow, saya terselak lihat panorama dimukaku. Kulitnya putih bersih, pantatnya berisi, bodinya kencang serta ramping. Celana dalam merah jambu sebanding warna dengan BH yang tutupi setangkup buah dada yang meskipun tidak besar tetapi benar-benar merangsang.

"Ibu benar-benar wanita paling cantik yang sempat kulihat", gumamku.

Bu melly selanjutnya ikuti aksiku barusan dengan mulai melepas baju yang kukenakan. Tetapi ia semakin garang lagi sebab bajuku tanpa ada bersisa, polos. Mr. Bahagia yang sejak dari barusan tegang sekarang seolah memperlihatkan kehebatannya dengan berdiri tegak melawan Bu Melly.

"Kamu ganteng Ndy", tuturnya sambil tanganya mengantongi kemaluanku serta ahh bibir mungilnya telah mengulum.

Oh enaknya. Sentuhan bibir serta sapuan lidahnya diujung Mr.Bahagia ku benar-benar buat sensasi serta membuat nafsu meninggi.

Saya tidak tahan untuk diam diri terima sensasi saja. Kudorong badannya keranjang, kuloloskan celana dalam serta BH-nya. Sekalian tetap nikmati jilatan Bu Melly, saya mendapatkan dua bukit kembar kepunyaannya serta kuremas-remas. Tanganku merayap keselangkangannya. Jemari tengahku sentuh itilnya serta mulai mengelus, basah. Bu Melly terhentak. Kadang-kadang jemari kumasukkan di dalam vaginanya. Berupaya membuat sensasi dengan sentuh G-spot-nya.

Atas ideku kami berganti tempat, style 69. Jilatan lidahnya makin spektakuler dengan menulur sampai ke pangkal kemaluanku. Dua buah bijiku diseruputnya Benar-benar enak. Giliran saya menyusun kesenangan buat Bu Melly, kusibakkan rambut-rambut halus yang teratur rapi serta kusentuh labia mayoranya dengan ujung lidah. Ia menggeliat. Tanpa ada kuberi peluang untuk memikir, kujilati semua susdut vaginanya, itilnya kugigit-gigit.

Bu melly menggelinjang tajam serta, "Ndy saya keluar lo.. tidak tahan", tuturnya disela rintihan.

Badannya menegang serta mendadak terhemmpas lemas, Bu Melly orgasme.

Saya bangga dapat juga membuat wanita cantik ini senang cuma dalam lima menit jilatan.

"Enak Ndy, saya benar-benar nafsu sama kamu. Serta rupanya kamu pandai muasin saya,terima kasih ya Ndy", katanya.

"Jangan terima kasih dahulu Bu, soalnya ini belum apa-apa, kelak Andy kasi yang semakin hebat", sahutku.

Kulihat matanya berbinar-binar.

"Bener ya Ndy, puasin saya, telah satu tahun saya tidak merasai orgasme, suamiku telah jemu kali sama saya", bisiknya cukup mendesah lirih.

Cuma berlalu liam menit kugiring badan Bu melly duduk di atas pinggulku. Mr.Bahagia kumasukkan ke vaginanya serta bless,lancar sebab telah basah. Tanpa ada dikomando Bu Melly telah bergerak turun naik. Tempat ini membuat ku bergairah sebab saya dapat memandang badan indah putih mulus dengan muka yang cantik, sepuasnya. Lama kami mempelajari sama-sama merangsang. Kadang saya ambil sikap duduk dengan masih Bu melly dipangkuanku. Kupeluk badannya kucium bibirnya.

"Ahh enak sekali Ndy", ntah telah berapakah kali beberapa kata ini disampaikannya.

Mr.Happyku yang belum terpuaskan makin naik-turun disasarannya. Saya lalu mengganti tempat dengan membaringkan badan Bu Melly serta saya ada di atas badan mulus. Sekalian mencium bibir indahnya, kumasukkan Mr.Bahagia ke vaginanya. Pinggulku kuenjot turun naik. Kulihat Bu Melly merem-melek meredam kesenangan. Pinggulnya memulai bereaksi dengan bergoyang menantang irama yang kuberikan. Lama kami dalam tempat itu dengan beberapa macam, terkadang ke-2 kakinya kuangkat tinggi, terkadang cuma satu kaki yang kuangkat. Kadang-kadang kusampirkan kakinya ke pundakku. Bu Melly cuma menurut serta nikmati apakah yang kuberikan. Mulutnya mendesis-desis meredam nikmat.

Mendadak Bu melly mengeluh panjang serta "Ndy, saya ingin keluar lagi, saya benar-benar tidak tahan", tuturnya sedikit berteriak.

"Saya ingin keluar nih.. bersama yuk", ajakku.

Serta beberapa menit selanjutnya kami berdua melolong panjang "Ahh..".

Kurasakan spermaku menyemprot dalam sekali serta Bu Melly tersentak terima muntahan lahar panas Mr. Happyku. Kami keduanya sama terkulai.

"Kamu hebat Ndy, dapat buat saya orgasme 2x dalam tempo dekat", tuturnya disela nafas yang tersengal.

Saya hanya dapat tersenyum bangga.

"Bu Melly tidak salah milih orang, saya hebat kan?" kataku berbangga yang dijawabnya dengan ciuman mesra.

Sesudah mengaso sesaat Bu Melly selanjutnya ke arah kamar mandi serta membersihkan badannya dengan shower. Di luar kamar mandi yang pintunya tidak tertutup saya menadang badan langsing Bu melly. Badan indah seperti Bu Melly benar-benar sangat saya idamkan. Saya yang punyai kecondongan sexual Udipus Comp-lex benar-benar mendapatkan jawaban dengan Bu Melly. Bosku ini benar-benar cantik, maklum bekas peragawati. Badannya tertangani tanpa ada cela. Saya benar-benar mujur dapat menikmatinya, batinku.

Mr.Happyku tanpa ada dikomando kembali lagi menegang lihat panorama indah itu. Perlahan-lahan saya bangkit dari tempat tidur serta mengambil langkah ke kamar mandi. Bu melly yang lagi merem nikmati siraman air dari shower terkejut saat kupeluk. Kami berangkulan serta berciuman lagi. Kuangkat pantatnya serta kududukkan di meja toalet. Ke-2 kakinya kuangkat 1/2 berjongkok lalu kembali lagi kujilati vaginanya. Bu melly kembali lagi melolong. Ada seputar lima menit keberi ia kesenangan sapuan lidahku lalu kuganti jilatanku dengan masukkan Mr. Happyku. Posisiku berdiri tegak sedang Bu Melly masih 1/2 berjongkok di atas meja. Kugenjot pantatku dengan irama yang tentu. Dengan tempat ini kami berdua dapat lihat jelas kegiatan keluarmasuknya Mr.Bahagia dalam vagina, kekeduanya memeras sinyal nikmat.

Sesudah senang dengan tempat itu kutuntun Bu Melly turun serta kubalikkan tubuhnya. Tangannya menumpu di meja sesaat tubuhnya membungkuk. Tempat doggie model ini benar-benar kusukai sebab dengan tempat ini saya merasa jika vagina dapat menjepit punyaku dengan mantap. Saat kujebloskan sang Mr.Bahagia, uupps Bu Melly terpekik. Kupikir ia kesakitan, tetapi rupanya tidak.

"Lanjutin Ndy, enak sekali.. ohh.. kamu hebat sekali", bisiknya lirih.

Ada seputar 20 menit dalam tempat kegemaranku ini serta saya tidak tahan lagi ingin keluar.

"Bu.. saya keluar ya", kataku.

"Mari saling saya ingin", balasnya disela erangan kenikmatannya.

Serta.. ohh saya kembali lagi memuncratkan sperma di dalam vaginanya yang diiringi erangan senang dari Bu Melly. Saya memeluk kencang dari belakang, lama kami nikmati sensasi multi orgasme ini. Benar-benar indah sebab tempat kami berangkulan mendukung. Kulihat dicermin kupeluk Bu Melly dari belakang dengan ke-2 tanganku menggenggam dua bukit kembarnya sesaat tangannya merangkul leherku serta yang semakin indajh, saya belum melepas sang Mr. Bahagia.. ohh indahnya.

Saya kirim narasi di sini, untuk share untuk rekan-rekan yang berada di http://ceritakhusus-dewasa.blogspot.com

Usai mandi bersama-sama kamipun pesan makan. Usai makan kami kembali lagi kekantor dengan mobil sendiri-sendiri. Sore hari dikantor seperti tidak ada insiden apa-apa. Sebelum jam pulang Bu Melly menyebutku melalui sekretarisnya. Duduk bertemu terasa sangat jika situasinya berobah, tidak seperti kemarin-kemarin. Saat ini beraroma cinta.

"Ndy, kamu ingin kan jika di kantor kita tetep berlaku lumrah seperti atasan sama bawahan ya. Tetapi kalau di luar saya ingin kamu berlaku seperti suamiku ya", tuturnya tersenyum manja.

"Baik Bu cantik", sahutku bercanda.

Sebelum keluar dari ruangnya kami sempat berciuman mesra.

Semenjak itu saya sah jadi suami simpanan bos ku. Tetapi saya nikmati sebab saya jatuh hati dengan wanita cantik dambaan hati ini. Telah satu tahun jalinan kami berjalan tanpa ada diduga siapa saja sebab kami dapat jaga jarak jika di kantor.



Popular posts from this blog

Tante Lin Pemuas Nafsuku